Minggu, 30 Oktober 2011

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM
Ø  Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :
1.  Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2.  Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.


Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer


Fokus Awal Pada Data

     Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
     Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
     Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1.   SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2.   Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3.   Menangani data rinci
4.   Berfokus historis
5.   Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
·         SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
·         SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA

- Spesialis Informasi

- Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
     Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
     Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1.    Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2.    Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
-           informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
-           Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1.  Sistem Akuntansi Biaya
2.  Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya
à   Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
à    adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1.  Analisa Perilaku
2.  Metode kuantitatif
3.  Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Secara garis besar siklus akuntansi dalam rumah sakit dapat dibagi
menjadi:
1. Siklus pendapatan
Siklus  pendapatan meliputi serangkaian prosedur pemberian jasa
pelayanan oleh rumah sakit kepada pengguna jasa atau pihak lain,
penerimaan kas, dan pengelolaan piutang.
a. Pemberian Produk Jasa Pelayanan
Jasa pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dapat dibedakan
menjadi dua:
• Jasa Operasional yaitu jasa  yang merupakan kegiatan operasi
utama badan layanan umum.
• Jasa Non Operasional  yaitu jasa yang berfungsi di dalam
peningkatan mutu kinerja Badan Layanan Umum, namun tidak
terkait secara langsung dengan pelayanan kepada pengguna jasa,
misalnya administrasi,
b. Penerimaan Kas
Menurut permendagri 61 tahun 2007  pasal 60, pendapatan BLUD
dapat bersumber dari
• Jasa Pelayanan, pendapatan ini  berupa imbalan yang diperoleh
dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat.
• Hibah • Pendapatan hibah dapat berupa  hibah terikat dan hibah tidak
terikat
• Hasil kerjasama dengan pihak lain
• Hasil kerjasama dengan pihak lain dapat berupa perolehan dari
kerjasama operasional, sewa menyewa dan usaha lainnya yang
mendukung tugas dan fungsi BLUD
• APBD
• APBN
• Lain-lain pendapatan BLUD yang sah, pendapatan ini dapat
berupa:
1. hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan
2. hasil pemanfaatan kekayaan
3. jasa giro
4. pendapatan bunga
5. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
6. komisi, potongan ataupun bentuk  lain sebagai akibat dari
penjualan dan atau pengadaan barang dan atau jaa oleh BLUD
7. Hasil Investasi
c. Pengelolaan Piutang
Prosedur pengelolaan piutang meliputi penagihan piutang, penerimaan
kas dari penagihan dan pengelolaan piutang.
2. Siklus  Pengeluaran
Siklus pengeluaran berkaitan dengan pengadaan barang  dan/atau jasa
dari pihak lain serta pelunasan terhadap utang dan kewajiban yang timbul
akibat pengadaan barang/jasa. Siklus   ini terdiri dari proses seleksi
pemasok (vendor selection), permintaan pembelian (requisitioning),
pembelian (purchasing), utang usaha (accounts payable), dan akuntansi
pengupahan (payroll accounting). a. Pembelian/pengadaan barang dan jasa
Dalam permendagri No.61 tahun  2007 pasal 99 disebutkan bahwa
pengadaan barang dan atau jasa pada BLUD dilaksanakan
berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi pengadaan barang/jasa
pemerintah. Pada pasal 100 disebutkan bahwa BLUD dengan status
penuh dapat diberikan fleksibilitas  berupa pembebasan sebagian atau
seluruhnya dari ketentuan yang berlaku umum bagi pengadaan barang
dan/atau jasa pemerintah apabila terdapat alasan efektifitas dan
efisiensi
Jenis pengadaan barang/jasa
Pengadaan barang/jasa yang memerlukan penyedia barang/jasa
• Pengadaan Barang
• Pengadaan Jasa Pemborongan
• Pengadaan Jasa Konsultasi
• Pengadaan Jasa Lainnya
Metoda pemilihan penyedia barang/jasa pemborongan/jasa lainnya
terdiri dari
• pelelangan umum
• pelelangan terbatas
• pemilihan langsung,
• penunjukan langsung.
b. Pengelolaan Utang
Pengelolaan  utang dilakukan  untuk melakukan pembayaran kepada
rekanan/pemasok.
BLUD diperkenankan untuk melakukan pinjaman atau utang untuk
mendukung kegiatan operasionalnya. Pinjaman tersebut dapat berupa
pinjaman jangka pendek atau pinjaman jangka  panjang.  Pinjaman
jangka pendek digunakan untuk biaya operasional termasuk untuk menutupi keperluan defisit kas.  Sedangkan pinjaman jangka panjang
hanya digunakan untuk pengeluaran investasi/modal.
c. Pengupahan
Sistem pengupahan meliputi seluruh prosedur pengupahan dan
menyajikan informasi terkait dengan  personalia, seperti ketrampilan
pegawai, pajak, dan potongan-potongan karyawan. Dalam  BLU
sistem pengupahan mencakup pengupahan kepada pegawai tetap
yang sekaligus merupakan Pegawai Negeri Sipil dan pegawai tidak
tetap atau honorer dengan  remunerasi dalam bentuk gaji, insentif,
dan/atau honor.
3. siklus produksi/pelayanan
Siklus produksi/pelayanan meliputi serangkaian proses untuk
menghasilkan jasa pelayanan. Dalam BLUD seperti rumah sakit siklus
pelayanan ini meliputi pengelolaan  pelayanan, pengelolaan persediaan
(seperti BMHP), penghitungan biaya (akuntansi biaya) dan pengelolaan
properti.
a. Pengelolaan Pelayanan
Pengelolaan pelayanan merupakan  bagian penting  dalam siklus
produksi/pelayanan. Proses ini berkaitan erat dengan akuntansi biaya
yang digunakan untuk menentukan tarif. Sistem akuntansi biaya dalam
badan layanan umum dilakukan dengan metode biaya per unit (unit
cost).
b. Pengelolaan Persediaan
Dalam BLUD, pengelolaan persediaan  meliputi serangkaian aktivitas
seperti pencatatan persediaan dan  laporan yang terkait dengan
penggunaan persediaan, saldo akhir persediaan, dan tingkat
persediaan minimum atau pun maksimum. penentuan saat pemesanan kembali barang merupakan bagian terpenting yang harus
diperhatikan untuk menjaga ketersediaan barang (reorder point) dan
prosedurnya disusun agar biaya penyimpanan persediaan dapat
diminimalkan.
c. Pengelolaan Aktiva Tetap
Prosedur pengelolaan aktiva tetap pada BLUD meliputi serangkaian
aktivitas sebagai berikut:
• pencatatan yang memadai mengenai deskripsi aset, biaya
perolehan, dan lokasi penempatan aset tersebut;
• penghitungan penyusutan dan/atau amortisasi untuk keperluan
akuntansi dan pajak;
• penentuan nilai pertanggungan asuransi umum dan nilai
pengalihan;
•  dan manajemen laporan terkait dengan rencana dan pengendalian
untuk setiap jenis aset.
4. Siklus Keuangan
Siklus keuangan merupakan siklus yang berkaitan dengan perolehan dan
pengelolaan capital fund (dana modal), seperti modal kerja (sumber dana
kas atau dana likuid lainnya) dan  sumber dana jangka panjang (obligasi
dan saham). Siklus ini meliputi dua aktivitas penting yaitu pengelolaan kas
masuk dan pengelolaan kas keluar.
a. Pengelolaan Kas Masuk
Pengelolaan kas masuk memerlukan serangkaian prosedur
pengendalian yang ketat. Hal ini berkaitan dengan sifat  bawaan kas
(inherent) yang bersifat likuid (mudah dikonversikan dengan mata
uang). Pengelolaan kas masuk meliputi serangkaian aktivitas seperti
penyetoran penerimaan, sentralisasi penanganan kas, dan
pendokumentasian bukti pendukung, dan pemisahan fungsi pencatatan dan penyimpanan kas.
b. Pengelolaan Kas Keluar
Tujuan utama pengelolaan kas keluar adalah untuk melakukan
pemeriksaan terhadap bukti kas keluar, pengelolaan kas kecil, serta
pemisahaan antara bagian otorisasi dan pembayaran.
5. Siklus pelaporan
Siklus pelaporan keuangan meliputi serangkaian aktivitas yang dilakukan
untuk menghasilkan laporan keuangan  yang transparan, akuntabel dan
auditabel.
Refferensi:
Peraturan pemerintah No.23 tahun 2005
Permendagri No.13 tahun 2006
Permendagri No 61 Tahun 2007
Permendagri No 59 Tahun 2007
Weigandt, Jerry J, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel.2002.Accounting
Principles.Edisi Keenam. Kanada : John Willey & Son
Wilkinson. Accounting Information System

Ruang Lingkup Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Ruang Lingkup  Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Sistem informasi akuntansi memegang peranan penting dalam sebuah
siklus bisnis rumah sakit. Hal ini sangat diperlukan untuk  mendukung
akuntabilitas dalam pengelolaan bisnis dan pelaporan.
 Sebagaimana diamanatkan dalam peraturan pemerintah No.23 tahun
2005 dan permendagri No. 61 tahun 2007 disebutkan bahwa BLUD diharuskan
untuk menerapkan sistem informasi manajemen keuangan sesuai dengan
praktek bisnis yang sehat. Setiap transaksi keuangan harus diakuntansikan dan
dokumen pendukungnya harus dikelola  dengan tertib. Akuntansi dan laporan
keuangan dilaksanakan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
diterbitkan oleh profesi akuntansi indonesia.
Sistem informasi akuntansi rumah  sakit diperlukan untuk menghasilkan
laporan keuangan yang transparan, akuntabel dan auditabel. Sebagaimana kita
ketahui bahwa Badan Layanan Umum Daerah yang dalam hal ini adalah rumah
sakit, diharuskan untuk menyusun laporan keuangan yang terdiri dari neraca,
laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Baik
untuk pelaporan kepada pihak eksternal maupun untuk kepentingan konsolidasi.
Untuk mendukung dan mempermudah penyusunan laporan keuangan,
rumah sakit  perlu membangun sebuah sistem informasi akuntansi. Agar laporan
tersebut dapat disajikan tepat waktu dan informasi yang  dihasilkan relevan dan
akurat. Sistem informasi akuntansi, akan membantu rumah sakit dalam hal:
1. Mengumpulkan, memproses dan mencatat seluruh transaksi akuntansi
rumah sakit.
2. Menyediakan informasi yang  dibutuhkan oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan.
3. Membantu dalam melaksanakan pengawasan internal

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Terdapat beberapa tahapan yang diperlukan untuk mengembangkan
sistem informasi akuntansi rumah sakit:
1. analisis
tahap awal yang harus dilalui dalam pengembangan sistem informasi
akuntansi adalah melakukan analisis. Analisis diperlukan untuk
mengidentifikasi jenis dan jumlah informasi yang diperlukan oleh
pengguna sistem informasi akuntansi. Sistem analis kemudian
mengidentifikasi sumber informasi yang diperlukan, menentukan
pencatatan dan prosedur  yang diperlukan untuk mengumpulkan dan
melaporkan data.
2. design  (perancangan)
pada tahap ini sistem informasi akuntansi mulai dirancang. Untuk
membangun sebuah sistem  baru, perancangan dimulai dari hal-hal yang
paling mendasar seperti formulir dan dokumen, metode dan prosedur, job
description, pengawasan yang diperlukan, bentuk laporan yang dihasilkan
oleh sistem serta peralatan (hardware dan software) yang diperlukan.
3. implementation
Pada tahap implementasi, sistem informasi akuntansi yang telah
dirancang mulai dioperasikan.
4. follow up tahap ini dilaksanakan setelah sistem informasi akuntansi
diimplementasikan. Hal ini diperlukan untuk memonitor adanya kelemahan
dan kegagalan sistem informasi akuntansi yang telah dioperasikan.

Hubungan Antara Sistem Informasi dan Struktur Organisasi Rumah Sakit

Hubungan Antara Sistem Informasi dan Struktur Organisasi
Rumah Sakit

Struktur organisasi rumah sakit merupakan salah satu bagian penting
dalam sistem akuntansi  dan keuangan. Keberhasilan  implementasi sistem
akuntansi dan keuangan sangat tergantung pada struktur organisasi yang baik.
Sistem akuntansi dan keuangan yang baik tidak akan dapat berjalan dengan baik
jika tidak didukung oleh stuktur organisasi dan sumber daya manusia yang
memadai. Struktur organisasi yang baik adalah sistem informasi akuntansi yang
menjamin terlaksananya pengendalian internal.  Pada peraturan pemerintah no
23 tahun 2005 disebutkan bahwa dalam hal instansi pemerintah perlu mengubah
status kelembagaannya untuk menetapkan PPK-BLU, perubahan struktur
kelembagaan dari instansi pemerintah tersebut berpedoman pada ketentuan
yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawub di bidang pendayagunaan
aparatur negara. Dalam peraturan menteri dalam negeri no.61 tahun 2007 pasal
34 dikemukakan bahwa secara garis besar Pejabat pengelola BLU terdiri atas,
Pemimpin, Pejabat keuangan dan  Pejabat teknis.  Pemimpin sebagaimana
dimaksud berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan
keuangan BLUD. Pejabat keuangan BLUD berfungsi sebagai penanggungjawab
keuangan BLUD dan Pejabat teknis BLUD berfungsi sebagai penanggung jawab
teknis di bidang masing-masing.
Sistem dan struktur organisasi yang  dimiliki oleh rumah sakit memiliki
dampak yang sangat besar tehadap pengembangan sistem informasi akuntansi,
untuk itu sebelum mengembangkan sebuah sistem informasi akuntasi,
hubungan-hubungan berikut ini harus dipertimbangkan:
1. struktur organisasi rumah sakit mendasari aliran informasi yang paling
utama dalam sistem informasi akuntansi. Garis vertikal dalam sebuah struktur organisasi  menunjukkan hubungan pertanggungjawaban dan
wewenang.
2. garis horizontal menunjukkan aliran informasi antar karyawan dalam satu
tingkatan.

Prinsip Dasar Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi

Prinsip Dasar Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Kieso dkk (2002) Sistem informasi akuntansi yang efisien dan
efektif didasarkan pada prinsip-prinsip dasar berikut ini
1. Cost effectiveness (efektifitas biaya)
Dalam membangun suatu sistem informasi akuntansi, harus
mempertimbangkan adanya efektifitas  biaya. Manfaat dan keuntungan
yang diperoleh dari implementasi sistem informasi akuntansi harus
melebihi biaya yang diperlukan untuk menyediakan sistem informasi
tersebut.
2. Useful Output
Output yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi harus bermanfaat
bagi semua pihak. Agar dapat dimengerti, informasi harus dapat
dimengerti, relevan, reliable, tepat waktu dan akurat. Oleh karena itu
dalam membangun sistem informasi akuntansi, perancang sistem
informasi akuntansi harus mempertimbangkan kebutuhan dan
pengetahuan dari berbagai macam pengguna.
3. Flexibility (fleksibilitas)
Sistem informasi akuntansi harus fleksibel dan dapat menyesuaikan
dengan perkembangan organisasi. Sistem akuntansi harus dapat
mengakomodasi kebutuhan berbagai  macam pengguna dan adanya
perubahan informasi yang diperlukan.

Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Rumah Sakit

Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Rumah
Sakit

Tujuan dari penggembangan sistem informasi akuntansi rumah sakit
antara lain adalah sebagai berikut
1. Untuk mendukung dan memudahkan kegiatan operasi sehari-hari rumah
sakit misalnya dalam memproses setiap transaksi yang terjadi dalam
pelayanan rawat jalan sehingga pemberian jasa/pelayanan dapat berjalan
secara efektif dan efisien.
2.  Untuk menyediakan informasi dan  data-data yang akurat, relevan dan
tepat waktu yang diperlukan untuk mendukung proses pengambilan
keputusan. Sistem  informasi akuntansi rumah sakit didesain untuk
mengumpulkan informasi yang dapat  digunakan untuk membantu dalam
proses pengambilan keputusan. Data yang diperlukan tidak perlu
berlebihan , akan tetapi relevansi dan  reliabilitas data lebih diutamakan
dalam pengumpulannya
3. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.
4. Untuk meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan rumah
sakit.
5. Menjamin bahwa implementasi sistem  dan prosedur dapat berjalan
secara akuntabel khususnya dalam  pengadministrasian transaksi yang
berkaitan dengan keuangan.
6. Membantu kelancaran proses  akuntansi yang memungkinkan agar
laporan keuangan yang disusun oleh rumah sakit  lebih auditable.
7. Menjamin terciptanya pengendalian dan meminimalisasi kemungkinan
terjadinya berbagai kecurangan dalam pengelolaan keuangan rumah
sakit.
Menurut  (wilkinson, 2000), sistem informasi memberikan nilai tambah
bagi organisasi dalam hal berikut ini, 1. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi proses manual, sehingga
akan meminimalkan biaya operasi.
2. Meningkatkan akurasi dan ketepatan pencatatan.
3. Meningkatkan kualitas jasa yang dihasilkan
4. Meingkatkan kualitas perencanaan dan pengawasan

Latar Belakang Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi

Latar Belakang Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi

 Latar belakang yang medasari perlunya penyusunan Sistem Informasi
Akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang no 1 tahun 2004  tentang perbendaharaan  negara yang
menyatakan bahwa penyelenggaraan  pemerintahan negara untuk
mewujudkan tujuan bernegara menimbulkan hak dan kewajiban negara
yang perlu dikelola dalam suatu  sistem pengelolaan keuangan negara.
Selain itu, pengelolaan keuangan  negara perlu dilaksanakan secara
terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat, yang diwujudkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
2. Permendagri No.13 tahun 2006 yang menyatakan bahwa entitas
pelaporan dan entitas akuntansi  harus menyelenggarakan sistem
akuntansi pemerintah daerah. Sistem akuntansi pemerintah daerah
tersebut meliputi serangkaian prosedur yang dimulai dari proses
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan
keuangan dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD
yang dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan aplikasi
komputer.
3. Peraturan pemerintah No.23 tahun 2005 tentang  pengelolaan keuangan
badan layanan umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.61 tahun
2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah yang menyatakan bahwa Badan Layanan Umum harus
menerapkan sistem informasi  manajemen keuangan sesuai dengan
kebutuhan dan praktik bisnis yang sehat.  Setiap transaksi keuangan
Badan Layanan Umum harus diakuntansikan dan dokumen
pendukungnya harus dikelola dengan tertib.

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah sebuah entitas yang terdiri dari bagian-bagian  yang
saling berinteraksi yang dikoordinasikan untuk mencapai  satu atau lebih tujuan
bersama  (Wilkinson).  Akuntansi seringkali  disebut sebagai “language of
business” atau bahasa bisnis. Menurut Kieso dkk (2002),  akuntansi adalah
sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat  kejadian-kejadian ekonomi
dalam sebuah organisasi serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.
Menurut Wilkinson,  sistem akuntansi adalah sistem yang digunakan
untuk mengidentifikasi,  menganalisis, mengukur, mencatat, menjumlah dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi yang relevan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Sedangkan  sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai
kesatuan struktur yang mempekerjakan sumberdaya fisik dan komponenkomponennya. Untuk mengubah data-data ekonomi menjadi informasi akuntansi
yang diperlukan oleh penggunanya.
Menurut Kieso dkk (2002),  sistem informasi akuntansi adalah sistem
yang mengumpulkan dan memproses data transaksi serta menyajikan informasi
keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem informasi
berkembang sepanjang waktu dan menjadi semakin  kompleks seiring dengan
perkembangan organisasi. Organisasi saat ini sangat memerlukan sistem
informasi akuntansi untuk mendukung proses bisnis dan bersaing secara
kompetitif .

Senin, 03 Oktober 2011

Sistem Informasi Akuntansi


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM
Ø  Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Elemen sistem :
Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen yang sama, tapi suatu susunan dasar adalah :Input, Transformasi, Output, Mekanisme Kontrol, Tujuan.

Jenis Sistem :
Sistem Lingkaran Terbuka à sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
Sistem Lingkaran Tertutup à sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.

Sifat Sistem :
1.  Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
2.  Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan lingkungannya.

Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
Sistem Konseptual : sistem yang menggunakan sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.


Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer


Fokus Awal Pada Data

     Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.

Fokus Baru Pada Informasi
     Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.

Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
     Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.

Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.

Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.

Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1.   SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2.   Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3.   Menangani data rinci
4.   Berfokus historis
5.   Menyediakan informasi pemecahan minimal

Perbedaan SIA dan SIM :
·         SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
·         SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

2 komponen SIA

- Spesialis Informasi

- Akuntan


Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
     Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
     Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1.    Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2.    Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
-           informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
-           Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1.  Sistem Akuntansi Biaya
2.  Sistem Budgeting

Sistem Akuntansi Biaya
à   Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
à    adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan

Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1.  Analisa Perilaku
2.  Metode kuantitatif
3.  Komputer

Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.

Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.

Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Akuntansi
 (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi.Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
  • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  • Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
  • Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
  • Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
  • Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.


Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen memproses berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa diproses oleh SIA biasa. tapi bagaimana juga sistem juga di lakukan dengan kerja bersama time...dengan mendukung semua ide dari masing2 group yang melakukan kerja dilapangan.....dan bagaimana kita memberikan semangat yang tinggi buat karyawan....perusahaan


Cara Kerja

Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
  • Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
  • Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
  • Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?


Manfaat

Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
  • Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
  • Meningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  • Meningkatkan sharing knowledge
  • menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Senin, 11 April 2011

KETAHANAN NASIONAL



Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :
1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.
2. Ancama dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.



Ciri-ciri ketahanan nasional :
Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi negara berkembang
Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan
Tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak
Di dasarkan pada metode astagrata; seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagarata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi, kekayaan alam, dan kependudukan dan lima aspek sosial (pancagatra) yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional
3. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia menggunakan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Antara kesejahteraan dan keamanan ini dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu, dan sebaliknya penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat kesejahteraan tertentu. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung karena pada dasarnya keduanya merupakan nilai intrinsik yang ada dalam kehidupan nasional. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional merupakan tolak ukur ketahanan nasional. Peran masing-masing gatra dalam astagrata seimbang dan saling mengisi. Maksudnya antargatra mempunyai hubungan yang saling terkait dan saling bergantung secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional.
4. Sifat-sifat ketahanan nasional Indonesia :
Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik
Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya
Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa